Peristiwa politik paling penting dalam empat puluh tahun terakhir adalah pecahnya Uni Soviet dan tumbangnya komunis. Pergerakan tersebut yang selama beberapa dekade mengancam seluruh dunia menurun dengan sangat mengejutkan dan sekarang tampaknya yang sedang menuju “tong sampah sejarah”. Seorang tokoh yang sangat penting melawan mati-matian turun dan jatuhnya negara tersebut (1985-1995)
Gorbachev lahir pada tahun 1931 di desa Privolnue, di provinsi Stafropol di bagian selatan Rusia. Masa kecilnya adalah masa periode yang paling brutal dari diktator Josep Stalin. Pada masa kepemimpinanya dia melakukan perubahan besar terhadap model pemerintahan di Rusia, yang sebelumnya diktator tidak semua hamper pemimpin Soviet, Gorbachev mengadakan perjalanan luar negeri (Prancis,1966; Italia 1967; Kanada 1983; Inggris 1984) sebelum ia menjadi pemimpin partai ketika ia terpilih, banyak orang barat yang berharap bahwa gorbachev akan menjadi pemimpin yang lebih modern dan liberal dari pada pendahulunya hal ini ternyata terjadi, tetapi tidak seorangpun yang menantikan keberhasilan dan tingkat perbaikan yang ia buat.
Uni soviet menghadapi banyak masalah serius ketika gorbachev mulai berkarya, tetapi segalanya menjadi lebih buruk karena krisis financial yang di sebabkan oleh pemerintah sangat besar.
Pereostrika adalah peluang kita yang terakhir” kata gorbachev yang muram pada tanggal 8 Januari 1988n ”Jika kita berhenti ini akan menjadi kematian kita” kata-kata ramalanya,yang di ucapkan dalm pertemuan dengan para pemimpin media masa soviet, kemudian di sirkulasikan oleh Moscow News dengan tekanan khusus dan banyak di kutip di dalam kalangan elit soviet.
Perubahan-perubahan dalam kebijaksanaan luar negeri ini dramatis, tetapi besarnya jumlah upaya Gorbachev dicurahkan untuk masalah-masalah domestik. Dari awal ia melihat bahwa program pertama Perestroika (pengaturan kembali) diperlukan untuk mengatasi pelaksanaan ekonomi soviet yang buruk sebagai satu aspek dari pengaturan kembali ini kekuatan partai komunis(yang srebelumnya benar-benar menguasai pemerintahan soviet secara nyata) menurun dengan cepat di bawah pemerintahan Gorbachev pada tingkat ekonomi, pengaturan kembali termasuk pengesahan usaha swasta di dalam beberapa bidang.
Gorbachev selalu mengatakan bahwa ia adalah pengikut setria Marx dan Lenin, dan seorang yang teguh dalam sosialisme tujuanya ,katanya, semata-mata untuk memperbaiki sistem komunisme sehingga sistem itu dapat bekerja dengan lebih baik tapin dalam relitas yang baru dan dinamis ini tidak ada yang di demontrasikan dengan lebih dramtis daripada kenyataan yang mencengangkan dalam proses ini, ia menjadi agak membelok ke revisionisme. Dalam bentangan waktu tiga tahun yang singkat ini, retorika dan perilakunya telah berubah dari pendukung dihidupkanya kembali reformasi ekonomi menjadi propagandis revisi yag lebih mendasar, bukan hanya dalam struktur ekonomi melainkan juga dalam pondasi ideologis sistem Soviet dan sampai pada tingkat tertentu bahakn dalm proses-proses poitiknya
Pemikiran ”revisionisme” memiliki sejarah yang panjang dan menyakitkan dalam gerakan Marxis-Leninis di soviet. Dalam kamus politik Soviet istilah itu telah mendapat makna yang sangat merendahkan. Selama bertahun-tahun istilah itu telah di terpakan kepada mereka yang di tuduh tersesat dari doktrin partai menghancurkanya Stalin telah bertindak begitu banyak. Warisan Leninis menunjukkan permusuhan istimewa terhadap pemikiran demokrasi social , dengan tekanan pada demoktrasi yang sejati, keterbukaan ,pertisipasi sosial dalam penganbilan keputusan toleransi terhadap pandangan yang bertentangan, dan bahkan persaingan formal untuk memperoleh kekuasaan dalam gerakan demokratis sosial itu sendiri.
Lenin dan para pengikutnya menolak pemikiran ini yang dianggap sebagai perwujudan sandaran “borjuisi kecil” yang dikatakan sama sekali tidak ada kesamaannya dengan kebutuhan proletariat akan partai revolusioner professional yang berdisiplin, Stalin memghinakan demokrasi sosial sebagai tidak kurang dari alat imperialism barat yang penurut, dan membuatya menjadi sasaran balas dendamnya yang khusus.
Sikap permusuhan Soviet sangat kuat terhadap sikap perwujudan revosionisme di dalam kepemimpinan parati-partai komunis yang berkuasa. Pembelotan Yugoslavia dan terutama eksperimentasi dengan berbagai bentuk dewan buruh, diacap sebagai perwujudan revisionisme yang sangat bermusuhan, yang asing bagi semangat Marxisme-Leninisme. Kutukan itu mengakibatkan sejumlah pengadilan pertunjukan di Eropa Timur pada akhir tahun 1940-an yang korban-korbannya tanpa pandang bulu digolongkan sebagai revisionis, pengkhianat dan mata-mata barat.
Namun, kesejajaran antara beberapa pandangan Gorbachev pada akhit tahun 1980-an dan pandangan yang didukung oleh revisionis yang di bentuk begitu keras oleh para pendahulunya sendiri di Kremlin, gamblang sekali. Yang jelas mereka tidak semuanya muncul serempak. Ketika ia menerima kekuasaan, pada saat ia dan rekan-rekannya sama-sama menyadari bahwa reformasi dalam sistem Soviet sudah lama di perlukan, mula-mula Gorbachev memusatkan perhatiannya kepada rasionalisasi dan modernisasi ekonomi Soviet. Apakah karena hati-hati atau barangkali karena marasa bahwa prestasi ekonomi dapat ditingkatkan terutama dengan perbaikan dalam manajemen dan perencanaan ekonomi.
ia mengarahkan serangan dukungan publiknya kepada pengahapusan masalah penghamburan, manajemen yang buruk, kendati mutu yang tidak meamadai, disiplin buruh yang mundur, alkoholisme dan kelambanan umum. Bukan hanya itu saat yang paling revolusioner dalam perbaikannya adalah kebijakan Glasnot atau “Keterbukaan” yang dimulai oleh Gorbachev pada tahun 1986. Salah satu aspek Glasnot adalah keterbukaan dan kejujuran oleh pemerintah mengenai kegiatan-kegiatannya dan mengenai peristiwa-peristiwa yang menerima perhatian umum. Aspek lainnya adalah diizinkknya setiap individu-individu atau media mendiskusikan masalah-masalah politik secara bebas.
Penerbitan-penerbitan pandangan yang kenyataannya, hanya beberapa tahun sebelumnya, akan membawa seorang pada hukuman penjara (mungkin hukuman mati selama era Stalin) menjadi biasa di bawah Glasnot. Hal ini menjadi mungkin bagi jurnal-jurnal Soviet untuk mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah, partai komunis, satf-satf tinggi pemerintah bahkan Gorbachev sendiri.
Kebijakan yang tinggi dari Gorbachev tersebut, mengakibatkan pemisahan diri dari beberapa negara republik seperti Estonia, Latvia, Moldova, Lituania, dll. Mereka menuntut kemerdekaan sebagai hak yang harus diberikan. Meskipun ia tidak pernah bermaksud memisah-misahkan Uni Soviet dan partai komunis yang telah berkuasa sejak komunis diciptakan, kebijakan yang diangkatnya dan kekuatan-kekuatan yang ia galakan telah menunjukkan hasil. Tanpa menghiraukan tujuannya, ia telah mengubah dunia kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar