DEWO: Standarisasi Lapangan Tidak Jelas
Akhirnya Kontes Robot Indonesia (KRI) yang dihelat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menjadi ajang unjuk kreatifitas antar perguruan tinggi. Kontes yang telah berlangsung selama dua hari (19-20 Juni 2010). Selama dua hari, para robomania saling beradu kekuatan dan strategi untuk memperebutkan piala dan sejumlah penghargaan robotika nasional. Ketua Panitia M. Irfan melaporkan, Kontes Robot tingkat nasional diikuti 96 tim dari 53 perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Tim terdiri atas 24tim KRI, 17 tim KRCI beroda, 15 KRCI Divisi Berkaki, 24 tim peserta KRCI Divisi Battle dan 16 tim peserta KRSI. “Kontes yang merupakan agenda nasional ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai media atau tempat untuk memupuk bakat, sportivitas, dan kreativitas dalam berinovasi di bidang teknologi,khususnya robotik,” katanya.
Kontes robot diadakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional dalam rangka untuk membangun budaya bangsa yang didasarkan atas inovasi. Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Ir. M. Nuh, DEA juga menyampaikan apresiasi terhadap para juara Kontes Robot Indonesia 2010. Beliau juga berharap dalam kontes ini kemajuan bangsa dapat tercapai sehingga akan mengangkat nama bangsa di dunia internasional. Selain memberikan penghargaan piala, sertifikat dan uang pembinaan juga diberikan beasiswa bagi pemenang pertama masing-masing kategori. “Ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah, bukti perhatian nyata pemerintah terhadap bidang robotika di Indonesia. Penerima beasiswa dari pemenang KRI tersebut akan mendapatkan biaya pendidikan dan biaya hidup selama dua tahun penuh, dan yang menerima beasiswa itu adalah tim, bukan hanya satu orang.,” tandas mantan Rektor ITS itu.
Sebelumnya, Unesa telah lolos seleksi tingkat regional IV setelah mengalahkan Ball2AN dari Universitas Katolik Widya mandala Surabaya dan RANOCH dari Politeknik Banyuwangi. Pada babak penyisihan, DEWO berhasil mengungguli Sang Ruwa Jurai dari Stmik Teknokrat Lampung dengan skor 20 vs 4. Ketegangan terjadi pada perdelapan final ketika berhadapan dengan R2C-BATTLE dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. DEWO melaju dengan kencang hingga menabrak dinding pembatas arena pertandingan sebanyak dua kali hingga jebol. Pada tabrakan pertama, dinding hanya tergores dan Terdy Kistofer, Ichwan Ardianto, dan Januar Arief Rachman sudah mengangkat tangan untuk meminta retry (mengulang start –red), tetapi wasit tidak memerhatikan. Hingga pada tabrakan kedua dinding pembatas jebol, dan juri langsung begitu saja mengatakan DEWO diskualifikasi. Tim kemudian melakukan banding dengan membawa bukti otentik berupa foto dari Tim Humas dan melakukan banding kepada juri dan panitia. Bahkan dengan melakukan pengukuran ulang. Namun, naas pernyataan dan secercah harapan untuk bias tanding ulang tidak dapat terwujud.juri bersikukuh bahwa ketdakstandaran lapangan merupakan tanggungjawab panitia bukan juri. Ironis sekali antara juri dan wasit saling menutupi kesalahan.
Setelah dilakukan pengecekan, tebal dinding ternyata tidak mencapai 2.5 s/d 3cm. harusnya panitia menegcek terlebih dahulu kelayakan lapangan sehingga tidak tejadi kecelakaan yang merugikan peserta seperti ini. Akhirnya keluar sebagai juara pada Kontes Robot Indonesia tingkat Nasional 2010 adalah sebagai berikut:
Hasil KRI-KCRI-KRSI 2010 | |||||
Juara | KRI | KRCI Battle | KRCI Beroda | KRCI Berkaki | KRSI |
1. | Mio-rEi (PENS) | ABENQ2_PNB (Poltek Bengkalis) | IRONFIRE (UGM) | ASA (ITB) | PUTU AYU (PENS) |
2. | F4KUBO (ITS) | L-F17 (PENS) | H1-101 (PENS) | GRAFIKA 02 (UGM) | DEWI (Ubaya) |
3. | GARUDA (UGM) | R2C BATTLE (Univ. Kristen Satya Wacana) | SILIWANGI (Poltek Bandung) | RATATOUILLE (UI) | El-Hawa (UB) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar