Pergantian tahun sering kali bersamaan dengan pergantian kepengurusan baru, tidak terkeculi di Unesa. Para aktivis di beberapa kegiatan seperti BEM dan DLM biasanya akan menyelenggarakan program-pragram sebagai upaya masa akhir jabatan. Salah satu program yang dijalankan oleh BEM-J Pendidikan Sejarah masa jabatan 2008-2009 adalah mengadakan Forum Komunikasi Guru Sejarah (FKGS) yang dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2009. Ada 35 sekolah se-Jawa Timur yang hadir dan dua orang narasumber yaitu Prof. Aminuddin Kasdi yang menerangkan detail tentang kesejarawanan serta Drs. Agus Suprijono, M. Hum yang akan mengupas kependidikan secara tuntas.
FKGS atau lebih tepatnya dikenal sebagai Forum Komunikasi Guru Sejarah merupakan acara kali pertama yang dicetuskan oleh BEM-J Pendidikan Sejarah. Forum ini selain dilaksanakan dalam rangka project BEM juga dalam rangka untuk sosialisasi metode pengajaran sejarah untuk membuka cakrawala para guru sejarah yang selama ini kurang dalam mengembangkan teaching method. Demikian ditegaskan oleh Reni selaku ketua panitia bahwa FKGS lebih diorientasikan pada pembenahan pada metode pengajaran, penggunaan media belajar, dan perkembangan info-info up to date yang berkenaan dengan sejarah.
Pada umumnya para guru menyadari bahwa teaching method yang selama ini dilakukan perlu diadakan perombakan dan peningkatan. Meskipun sudah banyak sekolah –terutama sekolah di perkotaan- yang sudah menggunakan teknik pengajaran yang lebih bervariasi. Disamping itu dengan adanya acara ini image yang menekankan bahwa sejarah identik dengan pelajaran “menghafal dan membosankan” dapat segera diubah. Setidaknya dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap sejarah dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dan esensi sejarah di dalamnya.
Forum ini mendapat simpatik tidak hanya dari pihak sekolah dengan mengirimkan guru-guru sejarah guna mengikutinya, tetapi juga dari pemerhati pendidikan dan guru-guru sejarah khusunya. Antusiasme para guru terlihat melalui pertanyaan-pertanyaan ynag begitu banyak dilontarkan. Agaknya mereka sangat haus pengetahuan. Sehingga dengan adanya FKGS ini para guru tersebut merasa sangat terbantu untuk meningkatkan pengajaran sejarah di sekolah-sekolah yang berada di Jawa timur khususnya yang berada di daerah yang masih minim akan ketersediaan fasilitas pendidikan. Keadaan ini seringkali menghambat proses belajar-mengajar. Hal ini juga ditegaskan oleh salah seorang guru yang berasal dari Jatirogo, Tuban bahwa FKGS merupakan acara yang sangat edukatif.
Tentunya banyak manfaat yang berhasil diraih dengan adanya Forum Komunikasi Guru Sejarah (FKGS). Diharapkan dengan keberhasilan acara ini akan lebih banyak muncul dan bertumbuhkembang peningkatan terhadap metode-metode pengajaran sejarah, media pembelajaran maupun informasi-informasi yang up to date, terutama yang disosialisasikan melalui penggunaan ICT. Misalnya melalui jurnal-jurnal atau blog-blog di internet sehingga memudahkan dan memepercepat akses dan koordinasi. Selain itu para guru sejarah juga akan mendapatkan wadah khusus untuk keseragaman pengembanagan bahan ajar seperti pembuatan silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pengajaran). Mereka yang sudah hadir pada akhirnya akan memperoleh sertifikat, sejumlah buku-buku sejarah seperti Memahami Sejarah karya Prof. Aminuddin Kasdi, Napak Tilas Mpu Prapanca, dan softcopy bahan ajar untuk selanjutnya dikembangkan di sekolah masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar